Powered By Blogger

Senin, 23 Desember 2013

Depresiasi dan Deplesi

Depresiasi dan Deplesi

A.  Pengertian Depresiasi

Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan. Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari setahun.
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.
Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:
- nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis; dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
- tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.
Depresiasi merupakan komponen penting dalam analisis ekonomi teknik, karena:
1. Dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai suatu asset sesuai dengan waktu.
2. Dapat dipergunakan untuk mengalokasikan depresiasi (accounting depreciation) nilai asset tersebut. Pengalokasian tersebut dipergunakan untuk menjamin bahwa asset yang telah diinvestasikan dapat diperoleh kembali setelah masa layannya selesai.
3. Dengan depresiasi dapat dipergunakan untuk pengurangan pengenaan pajak dengan jalan bahwa asset yang diinvestasikan diperhitungkan sebagai biaya produksi, sehingga hal ini berkaitan dengan pajak.

B.  KRITERIA BARANG TERKENA DEPRESIASI

Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut :
Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
Harus mempunyai umur manfaat tertentu dan umurnya harus lebih lama dari satu tahun.
Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/kehancuran, usang atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
Bukan inventaris, properti investasi, persediaan atau stok penjualan.

Properti yang dapat didepresikan dikelompokkan menjadi :
Nyata (tangible) : dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis, serta properti riil seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
Tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.

METODE GARIS LURUS
Dalam metode garis lurus maka nilai terdepresi / nilai yang didepresiasikan dari sebuah aktiva dibagi rata sepanjang taksiran umur manfaat aktiva tersebut.
Depresiasi=( Nilai Aktiva – Residu ) / Taksiran Umur Manfaat
Contoh :
Namun bagi anda yang ingin menghitung penyusutan harta yang telah berjalan (pembelian terdahulu), caranya adalah sbb :
1. Hitung terlebih dahulu besarnya penyusutan per bulan
2. Kalikan nilai penyusutan per bulan dg banyaknya bulan yg sudah berjalan, sehingga didapat akumulasi penyusutannya
Contoh kasus :
Pd tanggal 1 Januari 2012 telah dibeli kendaraan senilai 100jt, perusahaan telah menentukan umur ekonomis adalah 5 tahun dengan nilai residu 1jt, hitunglah akumulasi penyusutan kendaraan sampai dengan bulan April 2012.
Jawabannya adalah sebagai berikut :
1. Hitung penyusutan per bulan terlebih dahulu
= 100jt – 1jt : (5×12)
= 99jt : 60 bulan
= 1.650.000
2. Hitung akumulasi penyusutan dari bulan Januari – April 2012 (4 bulan)
= 1.650.000 x 4
= 6.600.000
METODE UNIT PRODUKSI
Dalam metode ini nilai depresiasi tergantung kepada banyaknya produksi yang sudah dihasilkan oleh aktiva tersebut ( biasanya berupa mesin produksi ). Semakin banyak produksi yang dihasilkan oleh mesin tersebut maka akan semakin banyak pula depresiasinya.
Depresiasi =( Produksi yang dihasilkan / Taksiran Kemampuan Berproduksi ) x Nilai Terdepresi
Contoh :
PT Kita membeli mobil bekas seharga Rp. 600.000 dan mengeluarkan Rp. 150.000 sebagai biaya reparasi, berapa depresiasinya dan nilai buku pada akhir tahun kedua jika mobil tersebut mempunyai nilai sisa Rp. 150.000 dan taksiran umur manfaat 85.000 km lagi, pada tahun pertama mobil dipakai sejauh 12.000 km dan tahun ke dua menempuh 14.000 km
depresiasi perunit : 750.000 – 150.000 / 85.000 km
: Rp 7 / km
Depresiasi th 1 : 7 x 12.000 : 84.000
th 2 : 7 x 14.000 : 98.000
akumulasi depresiasi : 84.000 + 98.000 = 182.000
nilai buku akhir tahun kedua : 750.000 – 182.000 = 568.000

METODE SALDO MENURUN GANDA
Metode ini tidak memperhitungkan adanya nilai sisa / residu. Depresiasi tiap periode menggunakan prosentasi yang sama akan tetapi menghasilkan nilai yang berbeda karena nilai depresiasi pertama mengurangi nilai aktiva pada periode kedua dan seterusnya. Artinya nilai aktiva setiap periode selalu berbeda karena nilai aktiva menurun.
Prosentasi Depresiasi =( 100% / taksiran umur manfaat )x2
Depresiasi Periode 1= Prosentase Depresiasi xNilai Aktiva Periode 1
DEpresiasi Periode 2 =Prosentase Depresiasi x Nilai Aktiva Periode2. Dimana nilai aktiva periode 2 adalah nilai aktiva awal dikurangi nilai depresiasi periode 1.

METODE JUMLAH ANGKA TAHUN
Dalam metode ini depresiasi pada periode pertama jumlahnya paling besar dan dan pada periode terakhir depresiasinya paling kecil. Jadi depresiasi setiap periode berkurang sesuai dengan jumlah angka tahun taksiran umur manfaatnya. Jika taksiran umur manfaat n tahun maka cara menghitungnya adalah
S = n(n+1)/2
Depresiasi tahun 1 =( n / S ) x Nilai Terdepresi
Depresiasi tahun 2=( ( n-1 )/ S ) x Nilai Terdepresi
Depresiasi tahun 3=( ( n-2 ) / S ) x Nilai Terdepresi
Seterusnya sampai habis taksiran umur manfaatnya.
Contoh :
Sebuah mesin dibeli oleh PT Texmaco, berapa depresiasinya untuk 2 tahun pertama jika mesin punya nilai sisa 192.000 dan taksiran umur manfaat 25 tahun, harga mesin tersebut 1.350.000
Jawab
S : 25 (25+1) / 2 : 325
Jumlah terdepresiasi : 1.350.000 – 192.000 : 1.158.000
Depresiasi : jumlah terdepresiasi x angka pecahan
Th 1 : 1.158.000 x 25/325 : 89.077
2 : 1.158.000 x 24/325 : 85.513

C. PENGERTIAN DEPLESI
Nilai sumber alam, seperti : tambang emas, tambang batu bara, tambang bijih besi, tambang minyak tanah, tanah yang yang digunakan sebagai obyek/bahan baku tertentu, akan berkurang, pengurangan nilai sumber alam ini disebut Deplesi.

Perhituyngan besarnya deplesi berdasarkan atas harga perolehan sumber alam, banyaknya cadangan/kandungan sumber alam tersebut serta jumlah yang telah dieksploitasi selama periode tertentu

Contoh

Harga perolehan hak atas tambang Rp 80.000.000.000,00, taksiran cadangan/kandungan bijih besi sebesar 4.000.000 ton

Maka tarif Deplesi tiap ton = Rp 80.000.000.000,00 : 4.000.000 = Rp 20.000,00

Jika dalam setahun telah ditambang 150.000 ton, maka besarnya deplesi adalah 150.000 x Rp 20.000,00 = Rp 3.000.000.000,00

Ayat jurnal  untuk mencatat deplesi  tersubut adalah

Biaya Deplesi                                                     Rp 3.000.000.000,00
Akumulasi Deplesi                                            Rp 3.000.000.000,00

Rekening akumulasi deplesi adalah suatu rekening lawan terhadap cadangan barang tambang yang berangkutan, maka dalam neraca disajikan sebagai pengurangan terhadap harga perolehan cadangan barang tambang yang bersangkutan (seperti halnya aktiva tetap dengan akumulasi penyusutannya.

sumber : http://wwwrtu-kikie.blogspot.com/2013/11/depresiasi-dan-deplesi.html
              http://blogtiara.wordpress.com/2011/03/28/depresiasi/
              http://economy.okezone.com/read/2012/02/24/213/581621/depresiasi-dolar-as-bantu-lonjakan-harga-minyak
              elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ekonomi…/bab6_depresiasi.pdf
              staff.ui.ac.id/internal/132161170/material/ekotek_depresiasi.pdf
http://blogtiara.wordpress.com/2011/03/28/depresiasi/
http://dendyfreddy.wordpress.com/2011/02/01/perhitungan-penyusutan-metode-garis-lurus/
http://anugrahmarina.blogspot.com/2012/10/metode-satuan-hasil-produksi.html
http://anugrahmarina.blogspot.com/2012/10/menghitung-penyusutan-metode-jumlah.html


Kamis, 21 November 2013

Rate Of Return

Rate and return
Definisi
Rate of Return didefiniskan sebagai bunga rata-rata yang dibayarkan kepada saldo yang belum lunas dalam suatu pinjaman sehingga saldo yang belum dibayarkan tersebut secara berkala sama dengan nol pada akhir pembayaran.

Kegunaan
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai  sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol.
IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain). IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return (MARR) . MARR adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.
Dengan rumus umum sebagai berikut :

http://kelincicoklatdiary.files.wordpress.com/2010/10/rumus-irr.jpg

Dalam perhitungan Rate of Return,kita dapat menggunakan persamaan-persamaan berikut:
http://lovelytoraya.files.wordpress.com/2010/01/gambar-1.jpg

contoh kasus:
Sebuah investasi sebesar $10,000 dapat ditanamkan pada sebuah proyek yang akan memberikan penerimaan tahunan $5,310 selama 5 tahun dan mempunyai nilai sisa $2,000. Pengeluaran tahunan $3,000 untuk operasi dan pemeliharaan. Perusahaan akan menerima proyek apapun yang memberikan “hasil” 10% atau lebih sebelum dikurangi pajak. e = MARR = 20%/tahun. Berdasarkan metode ERR apakah investasi tersebut layak dilakukan?
Penyelesaian
25,000 (F/P, i’%, 5) = 8,000 (F/A, 20%, 5) + 5,000
(F/P, i’%, 5) = 64,532.80/25,000 = 2.5813
i’% = 20.88%
Karena i’ > MARR, maka investasi layak dilakukan.


Refrensi:

http://kelincicoklatdiary.wordpress.com/2010/10/14/net-present-value-npv-dan-internal-rate-of-return-irr/

Analisis Ekivalensi

Analisis Ekivalensi Cash Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.

Dalam perhitungan ekuivalen dibutuhkan data  tentang:
ƒ suku bunga (rate of interest);
ƒ jumlah uang yang terlibat;
ƒ waktu penerimaan dan/atau pengeluaran uang;
ƒ sifat pembayaran bunga terhadap modal yang  ditanamkan.



A.  PRESENT WORTH ANALYSIS


Present worth analysis (Analisis nilai sekarang) didasarkan pada konsep ekuivalensi di mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam titik waktu sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum attractive rate of return-MARR). Untuk mencari NPV dari sembarang arus kas, maka kita harus melibatkan faktor bunga yang disebut Uniform Payment Series  – Capital Recovery Factor (A/P,i,n).
Usia pakai berbagi alternative yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan digunakan bisa berada dalam situasi:
1.      Usia pakai sama dengan periode analisis
2.      Usia pakai berbeda dengan periode analisis
3.      Periode analisis tak terhingga
Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present Worth (NPV) dari masing – masing alternative. NPV diperoleh menggunakan persamaan:
NPV = PWpendapatan – PWpengeluaran
Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV ≥ 0, maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan nilai NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifatindependent, dipilih semua alternatif yang memiliki nilai NPV ≥ 0.
–  Analisis present worth terhadap alternatif tunggal

Contoh:
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan seharga Rp 30.000.000,. Dengan peralatan baru itu akan diperoleh penghematan sebesar Rp 1.000.000,- per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp 40.000.000,-.Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun, dengan present worth analysis, apakah pembelian tanah tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
10
NPV = 40.000.000(P/F,12%,8) – 1.000.000(P/A,12%,8) – 30.000.000
NPV = 40.000.000(0.40388) – 1.000.000(4.96764) – 30.000.000
NPV = – 8.877.160
Ø  Oleh karena NPV yang diperoleh < 0, maka pembelian peralatan tersebut tidak menguntungkan.
–           Analisis present worth terhadap beberapa alternatif
§   Usia pakai semua alternatif sama dengan periode analisis

Contoh:
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif peralatan masak dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Harga beli (Rp.)
Keuntungan per tahun (Rp.)
Nilai sisa di akhir usia pakai (Rp.)
X
2.500.000
750.000
1.000.000
Y
3.500.000
900.000
1.500.000
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin mana yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
 11
Mesin X :
NPVX = 750.000(P/A,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,8) – 2.500.000
NPVX = 750.000(4.48732) + 1.000.000(0,32690) – 2.500.000
NPVX = 1.192.390
Mesin Y :
NPVY = 900.000(P/A,15%,8) + 1.500.000(P/F,15%,8) – 3.500.000
NPVY = 900.000(4.48732) + 1.500.000(0.32690) – 3.500.000
NPVY = 1.028.938
Maka, pilih mesin X
§   Usia pakai alternatif berbeda dengan periode analisis
Pada situasi di mana usia pakai berbeda dengan periode analisis, digunakan asumsi perulangan (repeatability assumption) dengan periode analisis yang merupakan kelipatan persekutuan terkecil dari usia pakai alternative. Dengan asumsi itu, alternative yang telah habis usia pakainya sebelum periiode analisis berakhir akan digantikan oleh alternative yang sama. Arus kas masuk dan arus kas keluar pada periode usia pakai pertama akan berulang pada periode perulangan berikutnya, kecuali jika disebutkan lain. Asumsi ini diterapkan untuk mempermudah pembuatan model dalam pengambilan keputusan.

Contoh:
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Usia pakai (tahun)
Harga beli (Rp.)
Keuntungan per tahun (Rp.)
Nilai sisa pada akhir usia manfaat (Rp.)
X
8
2.500.000
750.000
1.000.000
Y
16
3.500.000
900.000
1.500.000
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X:
12
NPVX = 750.000(P/A,15%,16) + 1.000.000(P/F,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,16) – 2.500.000(P/F,15%,8)
NPVX = 750.000(5.95423) + 1.000.000(0.32690) + 1.000.000(0.10686) – 2.500.000(0.32690)
NPVX     = 1582182,5
12
Mesin Y:
NPVY = 900.000 (P/A,15%,16) + 1.500.000(P/F,15%,16) – 3.500.000
NPVY = 900.000 (5.95423) + 1.500.000(0.10686) – 3.500.000
NPVY = 2.019.097
Ø  NPV mesin Y, Rp 2.019.097,- lebih besar daripada NPV mesin X, Rp 1.582.182,50,- Maka dipilih mesin Y.
–             Periode Analisis Tak Terhingga
Pada situsi ini di mana periode analisis tidak terhingga, perhitungan NPV dari semua arus masuk dan arus keluar dilakukan dengan metode capitalized worth(nilai modal). Jika hanya unsur biaya saja yang diperhitungkan, maka hasil yang diperoleh disebut capitalized cost (biaya modal). Metode tersbut mempermudah perbandinga alternative dengan usia pakai yang tak terhingga, dimana asumsi perulangan sulit untuk diterapkan.
Capitalized worth adalah sejumlah uang yang harus dimiliki saat ini. Dengan demikian, diperoleh pembayaran yang besarnya sama selama periode tak terhingga pada tingkat suku bunga i% per periode.
Dari factor bunga majemuk untuk nilai n tak terhingga, didapatkan nilai (P/A,i,n) = 1/I sehingga:
 13
ü  Contoh :
Sebuah perusahaa akan membeli sebuah mesin untuk meninggalkan pendapatan tahunannya. Dua alternative mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Usia pakai (tahun)
Harga beli (Rp.)
Keuntungan per tahun (Rp.)
Nilai sisa pada akhir usia manfaat (Rp.)
X
8
2.500.000
750.000
1.000.000
Y
9
3.500.000
900.000
1.500.000
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun dan periode analisis tak terhingga, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
14
CWX = 750.000(P/A,15%,∞) + 1.000.000(A/F,15%,8)(P/A,15%,∞) –2.500.000(A/P,15%,8)(P/A,15%,∞)
CWX = 750.000(1/0.15) + 1.000.000(0.07285)(1/0.15) –2.500.000(0.22285)(1/0.15)
CWX = 1771500
Mesin Y:
A
CWY = 900.000(P/A,15%,∞) + 1.500.000(A/F,15%,8)(P/A,15%,∞) – 3.500.000(A/P,15%,8)(P/A,15%,∞)
CWY = 900.000(1/0.15) + 1.500.000(0.05957)(1/15) –3.500.000(0.20957)(1/0.15)
CWY = 1.705.733,33

B. Future Worth Analysis
Future worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada nilai ekuivalensi semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode analisis pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR). Oleh karena tujuan utama dari konsep time value of money adalah untuk memaksimalkan laba masa depan, informasi ekonomis yang diperoleh dari analisis ini sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi modal.
Hasil FW alternative sama dengan PW, dimana FW = PW (F/P,i%,n). Perbedaan dalam nilai ekonomis yang dihasilkan bersifat relative terhadap acuan waktu yang digunakan saat ini atau masa depan. Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0 maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan FW terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki FW ≥ 0.
Analisis Terhadap Alternatif Tunggal
Contoh: Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru seharga Rp. 30.000.000. Dengan peralatan baru akan diperoleh penghematan sebesar Rp. 1.000.000 per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp. 40.000.000. Jika tingkat suku bunga 12% per tahun dan digunakan future worth analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
FW = 40000000 + 1000000(F/A,12%,8)  – 30000000(F/P,12%,8)
NPV = 40000000 + 1000000(12,29969) – 30000000(2,47596)
NPV = -21.979.110
Oleh karena NPV yang diperoleh < 0 maka pembelian peralatan baru tersebut tidak menguntungkan.
Usia Pakai Sama dengan Periode Analisis
Jika terdapat lebih dari satu alternatif usia pakai yang sama, analisis keputusan dapat dilakukan menggunakan periode analisis yang sama dengan usia pakai alternatif.
Contoh: Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Harga Beli (Rp.)
Keuntungan per Tahun (Rp.)
Nilai Sisa di Akhir Usia Pakai (Rp.)



X
2500000
750000
1000000

Y
3500000
900000
1500000

Menggunakan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X:
FW X = 750000(F/A,15%,8) + 1000000 – 2500000(F/P,15%,8)
FW X = 750000(13,72682) + 1000000 – 2500000(3,05902)
FW X = 3647565
Mesin Y
FW Y = 900000(F/A,15%,8) + 1500000 – 3500000(F/P,15%,8)
FW Y = 900000(13,72682) + 1500000 – 3500000(3,05902)
FW Y = 3147568
Kesimpulan: pilih mesin X.
Usia Pakai Berbeda dengan Periode Analisis
Sama dengan Present Worth Analysis. Dalam situasi ini dapat digunakan asumsi perulangan atau asumsi berakhir bersamaan, tergantung pada masalah yang dihadapi.

C. Annual Worth Analysis  (AW)

Annual Worth Analysis Metode Annual Worth (AW) atau disebut juga
Annual Equivalent yaitu metode dimana aliran kas masuk dan kas keluar didistribusikan dalam
sederetan nilai uang tahunan secara merata (sama besar), setiap periode waktu sepanjang
umur investasi, pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan
(MARR).
Istilah Capital Recovery (CR)
CR adalah Nilai merata tahunan yang ekuivalen dengan modal  yang   diinvestasikan.
CR = I(A/P, i, n) – S(A/F, i, n)
CR = (I-S) (A/F, i, n) + I(i)
CR = (I-S) (A/P, i, n) + S(i)
I : Investasi awal
S : Nilai sisa di akhir usia pakai
n : Usia pakai
AW = Revenue –Expences -CR
Annual Worth Analysis dilakukan terhadap:
1. Alternatif tunggal , layak jika AW > 0
2. Beberapa alternatif dgn usia pakai sama
3. Beberapa alternatif dgn usia pakai berbeda
4. Periode analisis tak berhingga
Untuk 2,3, dan 4 : dipilih AW terbesar
Contoh
1. Sebuah mesin memiliki biaya awal sebesar 1 juta rupiah, dengan usia pakai 10 tahun. Nilai sisa
pada akhir usia adalah 200 ribu rupiah. Dengan tingkat suku bunga 10% per tahun, tentukan besar
capital recoverynya.
2. Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru seharga 30 juta
rupiah. Dengan peralatan baru tersebut akan diperoleh penghematan sebesar 1 juta rupiah per
tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8  peralatan itu memiliki nilai jual 40 juta rupiah.
Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun,  dengan Annual Worth Analysis, apakah pembelian
peralatan tersebut menguntungkan?
3. Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkankepada perusahaan:
 Mesin-x dengan harga beli 2,5 juta rupiah,  keuntungan per tahun 750 ribu rph, nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.
Mesin-y dengan harga beli 3,5 juta rph,  keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilai sisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?
Contoh usia pakai berbeda
4. Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin-x usia pakai 8 tahun dengan harga beli 2,5  juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu rph, nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.
Mesin-y usia pakai 9 tahun dengan harga beli 3,5  juta rph, keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilaisisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?
Contoh Analisis Tak berhingga. 6. Bandingkan tiga alternatif berikut menggunakan tingkat
suku bunga 10% per tahun, lalu pilih alternatif terbaik:
 Alternatif-A Investasi awal $1 juta, keuntungan tahunan $150 ribu, usia pakai tak berhingga.
Alternatif-B Investasi awal $1,5 juta, keuntungan tahunan $250 ribu, usia pakai 14 tahun.
Alternatif-C Investasi awal $2,5 juta, keuntungan tahunan $500 ribu, usia pakai 9 tahun.
Referensi :

 http://batangsungkai.wordpress.com/2012/05/16/future-worth-analysis/.http://romi113.blogspot.com/2013/10/analisis-ekivalensi-cash-flow.html.http://yusup-alexandria.blogspot.com/2013/10/ekivalensi-cashflow.html.http://www.investopedia.com/articles/fundamental-analysis/09/net-present-value.asp

Analisis Ekivalensi

Analisis Ekivalensi Cash Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.

Dalam perhitungan ekuivalen dibutuhkan data  tentang:
ƒ suku bunga (rate of interest);
ƒ jumlah uang yang terlibat;
ƒ waktu penerimaan dan/atau pengeluaran uang;
ƒ sifat pembayaran bunga terhadap modal yang  ditanamkan.



A.  PRESENT WORTH ANALYSIS


Present worth analysis (Analisis nilai sekarang) didasarkan pada konsep ekuivalensi di mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam titik waktu sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum attractive rate of return-MARR). Untuk mencari NPV dari sembarang arus kas, maka kita harus melibatkan faktor bunga yang disebut Uniform Payment Series  – Capital Recovery Factor (A/P,i,n).
Usia pakai berbagi alternative yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan digunakan bisa berada dalam situasi:
1.      Usia pakai sama dengan periode analisis
2.      Usia pakai berbeda dengan periode analisis
3.      Periode analisis tak terhingga
Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present Worth (NPV) dari masing – masing alternative. NPV diperoleh menggunakan persamaan:
NPV = PWpendapatan – PWpengeluaran
Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV ≥ 0, maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan nilai NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifatindependent, dipilih semua alternatif yang memiliki nilai NPV ≥ 0.
–  Analisis present worth terhadap alternatif tunggal

Contoh:
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan seharga Rp 30.000.000,. Dengan peralatan baru itu akan diperoleh penghematan sebesar Rp 1.000.000,- per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp 40.000.000,-.Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun, dengan present worth analysis, apakah pembelian tanah tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
10
NPV = 40.000.000(P/F,12%,8) – 1.000.000(P/A,12%,8) – 30.000.000
NPV = 40.000.000(0.40388) – 1.000.000(4.96764) – 30.000.000
NPV = – 8.877.160
Ø  Oleh karena NPV yang diperoleh < 0, maka pembelian peralatan tersebut tidak menguntungkan.
–           Analisis present worth terhadap beberapa alternatif
§   Usia pakai semua alternatif sama dengan periode analisis

Contoh:
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif peralatan masak dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Harga beli (Rp.)
Keuntungan per tahun (Rp.)
Nilai sisa di akhir usia pakai (Rp.)
X
2.500.000
750.000
1.000.000
Y
3.500.000
900.000
1.500.000
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin mana yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
 11
Mesin X :
NPVX = 750.000(P/A,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,8) – 2.500.000
NPVX = 750.000(4.48732) + 1.000.000(0,32690) – 2.500.000
NPVX = 1.192.390
Mesin Y :
NPVY = 900.000(P/A,15%,8) + 1.500.000(P/F,15%,8) – 3.500.000
NPVY = 900.000(4.48732) + 1.500.000(0.32690) – 3.500.000
NPVY = 1.028.938
Maka, pilih mesin X
§   Usia pakai alternatif berbeda dengan periode analisis
Pada situasi di mana usia pakai berbeda dengan periode analisis, digunakan asumsi perulangan (repeatability assumption) dengan periode analisis yang merupakan kelipatan persekutuan terkecil dari usia pakai alternative. Dengan asumsi itu, alternative yang telah habis usia pakainya sebelum periiode analisis berakhir akan digantikan oleh alternative yang sama. Arus kas masuk dan arus kas keluar pada periode usia pakai pertama akan berulang pada periode perulangan berikutnya, kecuali jika disebutkan lain. Asumsi ini diterapkan untuk mempermudah pembuatan model dalam pengambilan keputusan.

Contoh:
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Usia pakai (tahun)
Harga beli (Rp.)
Keuntungan per tahun (Rp.)
Nilai sisa pada akhir usia manfaat (Rp.)
X
8
2.500.000
750.000
1.000.000
Y
16
3.500.000
900.000
1.500.000
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X:
12
NPVX = 750.000(P/A,15%,16) + 1.000.000(P/F,15%,8) + 1.000.000(P/F,15%,16) – 2.500.000(P/F,15%,8)
NPVX = 750.000(5.95423) + 1.000.000(0.32690) + 1.000.000(0.10686) – 2.500.000(0.32690)
NPVX     = 1582182,5
12
Mesin Y:
NPVY = 900.000 (P/A,15%,16) + 1.500.000(P/F,15%,16) – 3.500.000
NPVY = 900.000 (5.95423) + 1.500.000(0.10686) – 3.500.000
NPVY = 2.019.097
Ø  NPV mesin Y, Rp 2.019.097,- lebih besar daripada NPV mesin X, Rp 1.582.182,50,- Maka dipilih mesin Y.
–             Periode Analisis Tak Terhingga
Pada situsi ini di mana periode analisis tidak terhingga, perhitungan NPV dari semua arus masuk dan arus keluar dilakukan dengan metode capitalized worth(nilai modal). Jika hanya unsur biaya saja yang diperhitungkan, maka hasil yang diperoleh disebut capitalized cost (biaya modal). Metode tersbut mempermudah perbandinga alternative dengan usia pakai yang tak terhingga, dimana asumsi perulangan sulit untuk diterapkan.
Capitalized worth adalah sejumlah uang yang harus dimiliki saat ini. Dengan demikian, diperoleh pembayaran yang besarnya sama selama periode tak terhingga pada tingkat suku bunga i% per periode.
Dari factor bunga majemuk untuk nilai n tak terhingga, didapatkan nilai (P/A,i,n) = 1/I sehingga:
 13
ü  Contoh :
Sebuah perusahaa akan membeli sebuah mesin untuk meninggalkan pendapatan tahunannya. Dua alternative mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Usia pakai (tahun)
Harga beli (Rp.)
Keuntungan per tahun (Rp.)
Nilai sisa pada akhir usia manfaat (Rp.)
X
8
2.500.000
750.000
1.000.000
Y
9
3.500.000
900.000
1.500.000
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun dan periode analisis tak terhingga, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
14
CWX = 750.000(P/A,15%,∞) + 1.000.000(A/F,15%,8)(P/A,15%,∞) –2.500.000(A/P,15%,8)(P/A,15%,∞)
CWX = 750.000(1/0.15) + 1.000.000(0.07285)(1/0.15) –2.500.000(0.22285)(1/0.15)
CWX = 1771500
Mesin Y:
A
CWY = 900.000(P/A,15%,∞) + 1.500.000(A/F,15%,8)(P/A,15%,∞) – 3.500.000(A/P,15%,8)(P/A,15%,∞)
CWY = 900.000(1/0.15) + 1.500.000(0.05957)(1/15) –3.500.000(0.20957)(1/0.15)
CWY = 1.705.733,33

B. Future Worth Analysis
Future worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada nilai ekuivalensi semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode analisis pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR). Oleh karena tujuan utama dari konsep time value of money adalah untuk memaksimalkan laba masa depan, informasi ekonomis yang diperoleh dari analisis ini sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi modal.
Hasil FW alternative sama dengan PW, dimana FW = PW (F/P,i%,n). Perbedaan dalam nilai ekonomis yang dihasilkan bersifat relative terhadap acuan waktu yang digunakan saat ini atau masa depan. Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0 maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan FW terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki FW ≥ 0.
Analisis Terhadap Alternatif Tunggal
Contoh: Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru seharga Rp. 30.000.000. Dengan peralatan baru akan diperoleh penghematan sebesar Rp. 1.000.000 per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp. 40.000.000. Jika tingkat suku bunga 12% per tahun dan digunakan future worth analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan?
Penyelesaian:
FW = 40000000 + 1000000(F/A,12%,8)  – 30000000(F/P,12%,8)
NPV = 40000000 + 1000000(12,29969) – 30000000(2,47596)
NPV = -21.979.110
Oleh karena NPV yang diperoleh < 0 maka pembelian peralatan baru tersebut tidak menguntungkan.
Usia Pakai Sama dengan Periode Analisis
Jika terdapat lebih dari satu alternatif usia pakai yang sama, analisis keputusan dapat dilakukan menggunakan periode analisis yang sama dengan usia pakai alternatif.
Contoh: Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
Harga Beli (Rp.)
Keuntungan per Tahun (Rp.)
Nilai Sisa di Akhir Usia Pakai (Rp.)



X
2500000
750000
1000000

Y
3500000
900000
1500000

Menggunakan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X:
FW X = 750000(F/A,15%,8) + 1000000 – 2500000(F/P,15%,8)
FW X = 750000(13,72682) + 1000000 – 2500000(3,05902)
FW X = 3647565
Mesin Y
FW Y = 900000(F/A,15%,8) + 1500000 – 3500000(F/P,15%,8)
FW Y = 900000(13,72682) + 1500000 – 3500000(3,05902)
FW Y = 3147568
Kesimpulan: pilih mesin X.
Usia Pakai Berbeda dengan Periode Analisis
Sama dengan Present Worth Analysis. Dalam situasi ini dapat digunakan asumsi perulangan atau asumsi berakhir bersamaan, tergantung pada masalah yang dihadapi.

C. Annual Worth Analysis  (AW)

Annual Worth Analysis Metode Annual Worth (AW) atau disebut juga
Annual Equivalent yaitu metode dimana aliran kas masuk dan kas keluar didistribusikan dalam
sederetan nilai uang tahunan secara merata (sama besar), setiap periode waktu sepanjang
umur investasi, pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan
(MARR).
Istilah Capital Recovery (CR)
CR adalah Nilai merata tahunan yang ekuivalen dengan modal  yang   diinvestasikan.
CR = I(A/P, i, n) – S(A/F, i, n)
CR = (I-S) (A/F, i, n) + I(i)
CR = (I-S) (A/P, i, n) + S(i)
I : Investasi awal
S : Nilai sisa di akhir usia pakai
n : Usia pakai
AW = Revenue –Expences -CR
Annual Worth Analysis dilakukan terhadap:
1. Alternatif tunggal , layak jika AW > 0
2. Beberapa alternatif dgn usia pakai sama
3. Beberapa alternatif dgn usia pakai berbeda
4. Periode analisis tak berhingga
Untuk 2,3, dan 4 : dipilih AW terbesar
Contoh
1. Sebuah mesin memiliki biaya awal sebesar 1 juta rupiah, dengan usia pakai 10 tahun. Nilai sisa
pada akhir usia adalah 200 ribu rupiah. Dengan tingkat suku bunga 10% per tahun, tentukan besar
capital recoverynya.
2. Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru seharga 30 juta
rupiah. Dengan peralatan baru tersebut akan diperoleh penghematan sebesar 1 juta rupiah per
tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8  peralatan itu memiliki nilai jual 40 juta rupiah.
Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun,  dengan Annual Worth Analysis, apakah pembelian
peralatan tersebut menguntungkan?
3. Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkankepada perusahaan:
 Mesin-x dengan harga beli 2,5 juta rupiah,  keuntungan per tahun 750 ribu rph, nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.
Mesin-y dengan harga beli 3,5 juta rph,  keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilai sisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?
Contoh usia pakai berbeda
4. Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin-x usia pakai 8 tahun dengan harga beli 2,5  juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu rph, nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.
Mesin-y usia pakai 9 tahun dengan harga beli 3,5  juta rph, keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilaisisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?
Contoh Analisis Tak berhingga. 6. Bandingkan tiga alternatif berikut menggunakan tingkat
suku bunga 10% per tahun, lalu pilih alternatif terbaik:
 Alternatif-A Investasi awal $1 juta, keuntungan tahunan $150 ribu, usia pakai tak berhingga.
Alternatif-B Investasi awal $1,5 juta, keuntungan tahunan $250 ribu, usia pakai 14 tahun.
Alternatif-C Investasi awal $2,5 juta, keuntungan tahunan $500 ribu, usia pakai 9 tahun.
Referensi :

 http://batangsungkai.wordpress.com/2012/05/16/future-worth-analysis/.http://romi113.blogspot.com/2013/10/analisis-ekivalensi-cash-flow.html.http://yusup-alexandria.blogspot.com/2013/10/ekivalensi-cashflow.html.http://www.investopedia.com/articles/fundamental-analysis/09/net-present-value.asp

Kamis, 31 Oktober 2013

Cash Flow

Cash Flow
PENGERTIAN
Laporan arus kas (cash flow) adalah laporan yang menggambarkan tentang posisi kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Laporan arus kas meliputi laporan yang berisi siklus kas perusahaan yang digolongkan kedalam tiga golongan aktivitas normal suatu perusahaan, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktuvitas pendanaan (Financial).
Bentuk laporan arus kas setiap perusahaan berbeda, walaupun pada dasarnya sama yaitu menggambarkan aktivitas kas selama periode tertentu. Ini tergantung kebijakan pemimpin perusahaan.
Dalam membuat laporan arus kas, kita mengenal dua metode penyusunannya, yaitu :
1) Metode Lansung (Direct Method)
Metode lansung mentranslasikan setiap item dari laporan laba rugi akrual basis menjadi pendapatan atau beban kas basis (basic cash).
2) Metode Tidak Lansung (Indirect Method)
Wawasan Internasional Laporan arus kas tidak di wajibkan semua negara. Sejumlah Negara mewajibkan laporan yang melaporkan sumber-sumber dan aplikasi “dana” (yang sering didefinisikan sebagai modal kerja) Negara-negara lain bahkan tidak mewajibkan laporan arus kas maupun laporan arus dana sama sekali.
2. FUNGSI ARUS KAS
Laporan Arus Kas (Cash Flow), diwajibkan oleh Statement of Financial ccounting Standar No. 95, memberikan satu langkah besar kedepan dalam pengukuran akuntansi dan pengungkapan, karena sangat relefan bagi pemakai laporan keuangan. Bukti yang cukup telah diberikan bertahun-tahun oleh setiap perusahaan yang memiliki ukuran struktur dan jenis operasi bisnis yang dapat diterima, bahwa mungkin satu perusahaan yang memiliki ukuran struktur dan laba bersih yang sehat, tetapi tidak memiliki uang tunai untuk membauar karyawan, supplier dan Bank.
Laporan arus kas yang menggantikan laporan perubahan posisi keuangan pada tahun 1988, memberikan informasi tentang kas masuk dan kas keluar selama saru periode akuntansi. Dalam Laporan Arus Kas dibagi menjadi Aktivitas Operasi (Operating Activity), Aktivitas Investasi (invested Activity), dan Akrivitas Pendanaan (Fund Financing).
Angka laba bersih yang positif dalam laporan laba rugi akhir tidal akan berarti banyak, kecuali perusahaan dapat mengubah laba itu menjadi uang tunai dan sumber satu-satunya dalan laporan keuangan untuk mengetahui tentang uang tunai yang dihasilkan adalah Laporan arus Kas atau Cash Flow.
3. TUJUAN PENYUSUNAN ARUS KAS
Tujuan utama pembutan laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relefan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Untuk meraih tujuan ini, laporan arus kas melaporkan
Kas yang mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan selama satu periode
Transaksi Investasi dan Pembiayaan (Invested and Financial)
Kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode
Pelaporan sumber daya, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode dapat membantu investor, kreditor dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perudahaan yang paling likuid.
Laporan Arus Kas menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sederhana tetapi penting berikut:
Dari mana kas berasal selama satu periode?
Berapa kas yang digunakan selama satu periode?
Berapa perubahan saldo kas selama satu periode?
Wawasan Internasional: Internastional Accounting Standar 7 mewajibkan penyajian laporan arus kas. Baik standar internasional maupun GAAP. AS menetapkan bahwa arus kas harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.
4. ISI DAN FORMAT ARUS KAS
Berikut contoh format Laporan Arus Kas
Cash Flow Statement
Informasi yang dibutuhkan untuk membuat laporan aruskas biasanya berasal dari :
v Neraca komparatif
v Laporan laba-rugi berjalan (profit and lost statement)
v Data transaksi terpilih
Cash Flow From Operating Activity $ xxx
Cash Flow From Invested Activity $ xxx
Cash Flow From Financing Activity $ xxx
Plus (minus) Cash $ xxx
Cash Beginning $ xxx
Cash Ending $ xxx
a) Aktivitas Operasi (Operating Activity), Yaitu aktivitas kas yang berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan.
Arus Kas Masuk
Penjualan barang dagangan
Dividend
Pendapatan bunga
Arus Kas Keluar
Pembayaran pembelian barang dagangan
Pembayaran pembelian perlengkapan
Pembayaran pajak
b) Aktivitas Investasi (Invested Activity), Yaitu aktivitas kas yang berkaitan dengan aktivitas Investasi perusahaan.
Arus Kas Masuk
Penjualan aktiva tetap
Penjualan Ekuitas perusahaa lain
Pengembalian pokok pinjaman
Arus Kas Keluar
Pembelian Aktiva Tetap
Pembelian Obligasi dan ekuitas perusahaan lain
Pinjaman kepada pihak ketiga

c) Aktivitas Pendanaan atau Keunagan (Financing Activity)
Yaitu aktivitas kas yang berkaitan dengan aktivitas pendanaan (financial) perusahaan. Termasik pinjaman dari kreditur dan pengembalian pokok pinjaman dari kredirur dan pengembalian pokok pendapatan simber dana dari pemilikan dan mengembalikan investasi.
Arus Kas Masuk
Hasil dari pinjaman
Penerbitan saham ekuitas sendiri
Arus Kas Keluar
Pelunasan pokok pinjaman
Pembelian kembali saham perusahaan sendiri
Pembayaran Deviden
Arus kas masuk dan arus kas keluar yang diklasifikasikan menurut aktivitas diatas dapar ditunjukan dalam ilustrasi berikut :
Operating Activity
• Ketika Penerimaam Kas (pendapatan) melebihi Pengeluaran Kas (beban)
POOL CASH
Invested Activity
• Penjualan Aktiva Tetap Perusahaan
• Penjualan Sekiritas Hutang, atau sekuritas lain
• Penagihan Pinjaman Jangka Panjang
Financing Activity
• Penerbitan Sekuritas Equitas
• Penerbitan Hutang (Obligasi dan wesel)
Operating Activity
• Ketika Pengeluaran Kas melebihi Penerimaanan Kas (pendapatan)
Invested Activity
• Pembelian Aktiva Tetap Perusahaan
• Pembelian Sekiritas Hutang, atau sekuritas lain
• Pinjaman Pinjaman Jangka Panjang
Financing Activity
• Pembayaran Deviden
• Penembudan Hutang
• Pembelian kembali modal saham
Arus Kas Masuk
Arus Kas Masuk
Arus Kas Keluar
Arus Kas Keluar
5. PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
Dalam menyusun sebuah laporan arus kas terlebih dahulu kita menyusun data posisi keuangan terlebih dahulu agar mudah dalam menganalisis efek kas dalam aktivitas perusahaan. Data posisi keuangan dapat kita peroleh dari laporan laba/rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi dua periode terkhir. Selain itu data tersebut juga dapat diperoleh dari transaksi-transaksi (data-data) khusus yang memiliki efek terhadap posisi keuangan perusahaan.
Setelah pemilihan data tersebut, kita juga perlu memverivikasi data yang telah tersusun kedalam salah satu kategori aktivitas perusahaan. Ini dapat kita ketahui melalui analisis efek perubahan saldo sebuah akun dalam jenis aktivitas yang dijalankan perusahaan.


2004 2005 Perubahan Kategori
100 ASSETS

111 Kas $ 4,061 $ 2,382 $ 1,679 Kas
112 Surat Berharga $ 8,960 $ 8,004 $ 956 Kas
113 Piutang Dagang (Bersih) $ 8,960 $ 8,350 $ 610 Operasi
120 Persediaan $ 47,041 $ 36,769 $ 10,272 Operasi
130 Beban dibayar dimuka $ 512 $ 759 $ (247) Operasi
140 Bangunan dan peralatan $ 40,607 $ 26,507 $ 14,100 Investasi
141 Akm. peny. Bangunan & peralatan $ (11,528) $ (7,530) $ (3,998) Operasi
150 Asset lainnya $ 373 $ 668 $ (295) Investasi

LIABILITIES DAN EQUITY
200 LIABILITIES
211 Hutang Dagang $ 14,294 $ 7,591 $ 6,703 Operasi
212 Wesel Bayar $ 5,614 $ 6,012 $ (398) Financial
220 Hutang Jk Panjang Yg Jatuh Tempo $ 1,884 $ 1,516 $ 368 Financial
230 Hutang Yg Harus Dibayar $ 5,669 $ 5,313 $ 356 Operasi
240 Hutang Pajak $ 843 $ 635 $ 208 Operasi
250 Pinjaman Jk Panjang $ 21,059 $ 16,975 $ 4,084 Financial
300 EQUITY
310 Saham biasa $ 4,803 $ 4,594 $ 209 Financial
320 Tambahan modal dibyr dimuka $ 957 $ 910 $ 47 Financial
330 Laba ditahan $ 40,175 $ 32,363 $ 7,812
Tambahan pinjaman jk panjang $ 5,600 Financial
Pengurangan pinjaman jk Panjang $ (1,516) Financial
Perubahan dlm h jk pjg (bersih) $ 4,084
Pendapatan bersih $ 9,394 Operasi
Pembayaran deviden $ (1,582) Operasi
Perubahan laba ditahan $ 7,812




Berikut laporan arus kas yang dapat dibuat berdasarkan data yang telah tersusun


MICROSOFT CORPORATION
CASH FLOW STATEMENT
"March 31, 2005"
(In Thousand US Dollar)

Keterangan Jumlah
Direc Method
Aliran kas dari aktivitas operasi
Kas yang diterima dari pelanggan $ 214,970
Bunga yang diterima $ 442
Kas untuk supplier atas persediaan $ (132,933)
Kas untuk karyawan $ (32,664)
Kas untuk operasi lainnya $ (29,728)
Pembayaran bunga $ (2,585)
Pembayaran pajak $ (7,478)
Kas bersih yang disediakan (digunakan) oleh aktivitas operasi $ 10,024

Aliran kas sari aktivitas investasi
Tambahan pada property (bangunan dan peralatan) $ (14,100)
Kegiatan investasi lainnya $ 295
Kas bersih yang disediakan (digunakan) oleh aktivitas investasi $ (13,805)

Aliran kas dari aktivitas financial
Penjualan saham biasa $ 256
Kenaikan (penurunan) pinjaman jangka pendek $ (30)
Tambahan pinjaman jangka panjang $ 5,600
Pengurangan pinjaman jangka panjang $ (1,516)
Pembayaran deviden $ (1,582)
Kas bersih aktivitas financial $ 2,728
Penurunan kas dan surat-surat berharga $ (1,053)

Indirect Method
Pendapatan bersih $ 9,394
Penghasilan dan beban yg tidak menggunakan kas
Depresiasi dan amortisasi $ 3,998
Pajak pendapatan yang ditangguhkan $ 208
Kas bersih yang disediakan (digunakan) oleh asset dan hutang lancar
Piutang dagang $ (610)
Persediaan $ (10,272)
Beban dibayar dimuka $ 247
Hutang dagang $ 6,703
Biaya harus dibayar $ 356
Kas bersih yang disediakan (digunakan) oleh aktivitas opersi $ 10,024
BAB III
RANGKUMAN
Tujuan utama pembutan laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relefan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Pelaporan sumber daya, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode dapat membantu investor, kreditor dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perudahaan yang paling likuid.
Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama satu periode diklasifikasikan dalam laporan arus kas menjadi tiga aktivitas yang berbeda, yaitu :
1. Operating Activity, meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan dalam penentuan laba bersih.
2. Invested Activity, meliputi penyediaan dan penagihan pinjaman serta pembelian dan pelepasan investasi (baik hutang maupun Ekuitas) serta aktiva tetap.
3. finance Activity, melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik serta meliputi
- Perolehan modal dari pemilik dan penyediaan pengembalian atas investasinya kepada mereka.
- Peminjaman uang dari kreditur dan pelunasannya.
Informasi yang dibutuhkan untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari :
1) Laporan laba/rugi berjalan (Profit and Loss Statement)
2) Neraca Komperatif (Balance Sheet)
3) Data transaksi terpilih yang berhubungan lansung dengan penggunaan kas.
Langkah-langkah pembuatan laporan arus kas
1) Menentukan kas yang disediakan oleh aktivitas operasi.
2) Menentukan kas yang disediakan oleh / digunakan dalam aktivitas investasi dan pembniayaan.
3) Menentukan perubahan (kenaikan/penurunan) kas selama periode berjalan.
4) Merekonsiliasi perubahan dalam kas dengan saldo kas awal tahun dean saldo kas akhir tahun.
Para Kreditor akan memeriksa laporan arus kas secara hati-hati karena mereka mengkhawatirkan kemampuan perusahaan uyntuk melunasi pinjaman. Jumlah dan kecendrungan arus kas bersih yang disediakan dalam aktivitas operasi dalam kaitannya dengan kewajiban perusahaan sangat membantu dalam melakukan penilaian ini. Selain itu ukuran-ukuran seperti analisis arus kas bebas juga menyediakan gambaran yang lebih baik kepada kreditur dan pemegang saham tentang fleksibilitas keuangan perusahaan.
Cash Flow Diagram - Loan Transaction



Cash Flow Diagram - Investment Transaction



referensi:http://www.engineeringtoolbox.com/cash-flow-diagrams-d_1231.html

http://rhekamaubikinfortofolio.blogspot.com/2009/12/pengertian-cash-flow-penyusunannya.html